Kenapa Celana Jeans Gak Boleh Sering Dicuci? Ternyata "Alasan Dibaliknya" Gak Disangka!

Tampaknya tidak ada yang lebih mudah daripada mencuci pakaian dengan mesin cuci. Namun, bahkan tugas sepele ini memiliki lebih banyak seluk beluk daripada yang bisa kamu bayangkan. Berikut ini 7 daftar kesalahan mencuci yang umum dilakukan orang sehingga mengurangi daya tahan pakaian kita.

1. Suhu air terlalu tinggi

Sponsored Ad

Pakaian akan menjaga bentuk dan warnanya lebih baik dan aus lebih lambat jika kamu mencucinya pada suhu yang lebih rendah. Selain itu, air hangat atau dingin dapat mengatasi kotoran sama baiknya dengan air panas jika kamu memiliki mesin cuci dan deterjen yang bagus. Hanya benda-benda seperti linen atau handuk yang bisa dicuci pada suhu 190 ° F untuk disinfeksi. Semua sisanya dapat dilakukan dengan suhu yang lebih rendah.

2. Memenuhi mesin cuci dengan pakaian yang sangat ternoda

Sponsored Ad

Barang yang sangat kotor harus dipisahkan, dan pakaian bernoda harus dicuci dengan hati-hati dengan tangan atau diberi penghilang noda sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci. Jika tidak, kotoran itu mungkin tidak akan keluar dengan benar.

Alih-alih penghilang noda, kamu dapat menggunakan cara alternatif. Jus lemon adalah zat pembersih yang baik untuk noda keringat; campuran cuka dan deterjen cair dapat menghilangkan sisa-sisa rumput; noda anggur akan hilang setelah menerapkan campuran air dan soda kue dengan rasio 3: 1.

Sponsored Ad

3. Terlalu banyak deterjen atau pelembut

Terlalu banyak deterjen dapat menyumbat wadah detergen dan menyebabkan bau tidak sedap, dan pelembut yang terlalu banyak membuat pakaian jadi tidak mudah untuk dibilas. Baca dengan cermat takaran yang ditunjukkan pada kemasan, dan jangan lupa untuk menggunakan gelas ukur.

4. Menggunakan pelembut untuk semua jenis pakaian

Sponsored Ad

Selain membuat kain lebih halus, pelembut linen memudahkan menyetrika. Namun, ini juga mengurangi penyerapan kain dari waktu ke waktu, jadi kamu sebaiknya tidak menggunakannya untuk mencuci handuk, pakaian olahraga, atau barang lain yang terbuat dari microfiber, elastane, atau spandeks.

5. Mencuci pakaian dalam dengan mesin cuci

Dengan pencucian otomatis, pakaian dalam dengan cepat meregang dan kehilangan bentuknya, jadi yang terbaik adalah mencucinya dengan tangan. Hal yang sama berlaku untuk lingerie dan pakaian renang renda.

Sponsored Ad

Sebaliknya, celana ketat nilon dapat dicuci di mesin jika beberapa aturan sederhana diikuti:

-Gunakan deterjen khusus untuk mencuci halus.

-Cuci pada 90 ° F dan pada kecepatan rendah.

-Taruh celana ketat ke dalam tas pencuci khusus.

-Balikkan stoking ke dalam.

6. Menggunakan pemutih untuk elastane, lycra, atau spandeks

Sponsored Ad

Pemutih dengan klorida adalah zat yang agak agresif sehingga melemahkan serat, jadi tidak boleh terlalu banyak digunakan dengan bahan apa pun. Ini terutama berlaku untuk elastane, lycra, dan spandeks, yang akan cepat kehilangan elastisitas jika dicuci dengan pemutih. Berikut ini beberapa kiat lain untuk merawat baju dengan bahan elastane, lycra dan spandeks:

-Cuci hanya dalam air dingin.

-Jangan gunakan pelembut kain.

-Jangan mengeringkannya dengan pengering otomatis.

Sponsored Ad

-Jangan menyetrikanya.

7. Mencuci denim terlalu sering

Produsen denim justru memberi saran yang cukup ekstrem untuk hal ini, mereka menyarankan untuk tidak mencuci jeans dengan mesin cuci untuk mempertahankan warna lebih awet. Jika kamu belum siap untuk mengikuti saran ini, maka sebaiknya jeans dicuci dalam jangka waktu 2 hingga 6 bulan tergantung pada seberapa sering kamu memakai celana jeans dan bentuk tubuh setiap orang.

Nah, semoga aja nih 7 tips di atas berguna ya buat kamu. Jangan salah lagi dari sekarang ya, selamat mencoba!


Sumber: brightside

Video rekomendasi:

Kamu Mungkin Suka